BAGNAIA KANTONGI 77,8 M USAI JUARA MOTOGO 2022



MOTO GP - Rider Ducati Francesco Bagnaia pastinya tersenyum lebih lebar setelah merebut titel juara dunia MotoGP 2022. Pundi-pundi Bagnaia praktis semakin tebal.

Bagnaia melengserkan Fabio Quartararo dari singgasana juara dunia tahun ini setelah finis kesembilan di seri pamungkas di Valencia, awal bulan ini. Pebalap Italia itu menuntaskan dengan perolehan 265 poin, unggul 17 poin dari Quartararo di klasemen akhir.

Sejumlah torehan lantas mengikuti kesuksesan Bagnaia itu. Dia menjadi Italiano pertama yang berhasil memenangi kejuaraan dunia kelas premier sejak terakhir dicapai Valentino Rossi (2009), dan memutus puasa juara dunia Ducati selama 15 tahun. Selain itu pebalap asal Turin tersebut juga untuk kali pertama dalam 50 tahun menjadi rider Italia yang menjadi juara dunia di atas tunggangan Italia.

Adapun apresiasi dalam bentuk hadiah uang diberikan kepada Francesco Bagnaia. Laporan La Republicca mengungkapkan, Bagnaia mengantongi setidaknya 4,81 juta euro (Rp 77,8 miliar) dalam bentuk gaji plus bonus-bonusnya.

Dilansir Crash, Bagnaia digaji Ducati sebesar 2,5 juta euro per tahun (Rp 40,45 miliar). Sebanyak 1,5 juta euro ditambahkan sebagai hadiah menjadi juara dunia MotoGP (Rp 24,27 miliar), dan bonus total sebesar 810 ribu euro (Rp 13,1 miliar).

Bonus tersebut didapatkan dari hasil tujuh kali menjadi pemenang seri, yang masing-masing kemenangan dihargai 100 ribu euro (Rp 1,61 miliar), dan tambahan sebanyak 110 ribu euro dari hasil sekali finis kedua dan dua kali finis ketiga digabungkan (Rp 1,77 miliar).

Adapun hadiah berupa mobil BMW M3 Competition Touring dengan XDrive diberikan kepada Bagnaia dari sponsor-sponsornya.

Francesco Bagnaia akan mencoba mempertahankan gelar juara dunia MotoGP di musim 2023, yang dimulai di Portugal pada Maret mendatang. Namun, Bagnaia lebih dulu akan menguji motor baru 

DUCATI MAKIN KOMPETITIF SINYAL LANGGANAN JUARA



9nagapoker - Ducati sukses memutus puasa gelar juara dunia MotoGP di 2022. Direktur Ducati Paolo Ciabatti percaya timnya tak akan berlama-lama lagi untuk kembali juara dunia.

Francesco Bagnaia memastikan diri sebagai kampiun MotoGP 2022 setelah finis kedelapan di Valencia, akhir pekan lalu. Pebalap Italia itu mengakhiri penantian Ducati selama 15 tahun sejak Casey Stoner merebut gelar juara dunia kelas premier pada 2007.

MotoGP 2022 semakin manis untuk Ducati karena tampil dominan di dua kategori lainnya. Tim yang berbasis di Borgo Panigale itu berhak atas Triple Crown setelah memuncaki klasemen akhir tim dan konstruktor idngoal.

Ducati akan mengandalkan duet Bagnaia dan Enea Bastianini mulai musim 2023. Ciabatti meyakini, Desmosedici sangat kompetitif sehingga puasa gelar selama 1,5 dekade tidak akan terulang lagi.

"Saya kira Ducati tidak akan menunggu sampai 15 tahun yang lain untuk merebut gelar juara MotoGP lagi," cetus Ciabatti dilansir AS.

"Soalnya kami memiliki motor yang sangat kompetitif, yang sudah disaksikan sejauh ini dengan musim terbaik dalam sejarah Ducati dengan 16 pole position dari 20 balapan dan selalu naik podium betcepat."

"Ini adalah sebuah fondasi yang hebat untuk memulai musim depan dengan lebih baik daripada ketika kami memulai musim ini," Ciabatti menyimpulkan.


SINYAL TINGGALKAN HONDA, MARQUEZ MARAH USAI TES DI VALENCIA

 



Valencia 9nagapoker - Marc Marquez marah dengan Repsol Honda usai tes MotoGP di Valencia. Apakah ini tanda Marquez akan hengkang selepas kontraknya habis nanti?
Pebalap Spanyol itu telah melakoni tes post season di Sirkuit Ricardo Tormo pada Selasa (8/11/2022) lalu. Marquez menunggangi motor purwarupa untuk MotoGP 2023 dengan melahap sebanyak 50 putaran.

Hasilnya Marquez menyudahi uji coba itu di posisi 13 dengan selisih 0,644 detik dari Luca Marini di urutan teratas. Juara dunia delapan kali itu tidak puas dengan performa RC213V.

"Aku mengharapkan lebih karena anda 'kan selalu ingin yang lebih, dan lebih. Aku tidak bisa mengatakan bahwa aku kecewa karena Honda sedang bekerja, mereka sedang berusaha. Namun, aku butuh yang lebih jika kami ingin bersaing untuk gelar juara dunia, dengan motor yang kami terima di sini kami tidak akan dapat bersaing dalam perebutan gelar juara dunia," sembur Marquez di awal pekan ini.

Kekhawatiran Marc Marquez bisa dipahami. Pebalap berusia 29 tahun itu ingin melakukan penebusan setelah dua tahun yang mengecewakan akibat cedera lengan dan operasi idngoal.

Sementara itu tidak sedikit yang mengartikan bahwa kemarahan Marquez berarti ancaman terhadap Honda. Jika motor Honda gagal kompetitif sehingga Marquez memble sampai akhir sisa kontraknya, si pebalap tidak segan-segan angkat kaki. Apalagi Ducati, yang sedang bagus-bagusnya, diyakini masih mengincar si Bayi Alien.

Meski demikian, Marquez menepis rumor terkait komitmennya ke Honda sembari menantikan peningkatan motor di tes Sepang, Februari mendatang. "Aku enggak marah kok, marah itu tidak bagus saat ini karena anda kemudian bisa panik dan level komitmenku dengan Honda itu 10," lugas MM93 di AS.

"Aku percaya kemarahan dalam situasi kami sedang membangun motor bagus itu tidak diperlukan dan itu cuma tentang menjalani berbagai ujicoba dan melakoni pertemuan-pertemuan bermanfaat untuk memberikan panduan yang tepat sebagai seorang pebalap, mereka sebagai insinyur, dan teknisi, dan pada bulan Februari barulah kita melihat langkah apa yang sudah diambil. Kepercayaanku dengan Honda itu 100%."

"Dalam situasi seperti ini, kemarahan tidak berguna apalagi ancaman. Aku toh masih punya dua tahun kontrak dengan Honda. Aku masih mempercayai mereka 100 persen dan kami memiliki mentalitasnya. Aku berharap dan menginginkan juara lagi dengan Honda."

"Itu adalah prioritas nomor satuku, dan aku yakin dan percaya bahwa aku berada di pabrikan terbaik dan ini adalah satu-satunya pabrikan atau salah satu pabrikan yang bisa bereaksi seperti ini, bereaksi dengan cara yang terbaik," Marquez menambahkan betcepat.

VALENTINO ROSSI : SAYA TERLAMBAT PENSIUN DARI MOTOG




9nagapoker - Legenda MotoGP Valentino Rossi memutuskan gantung helm setelah 26 tahun berkarier. Rossi mengakui seharusnya dia pensiun lebih cepat.
Rossi menutup kariernya di musim 2021, saat usianya mencapai 42 tahun. Selama lebih dari dua dekade, pebalap Italia tersebut menandai berhasil memenangi sembilan titel juara dunia.

Meski begitu, Rossi menjalani pasang surut. Sejak terakhir juara dunia pada 2009, Rossi kesulitan untuk bersaing dalam perebutan titel juara sebelum akhirnya finis ke-18 di klasemen, posisi terendah dalam sejarah partisipasinya di kelas premier.

Setelah pensiun dari MotoGP, Valentino Rossi banting setir dengan balapan roda empat di GT World Challenge. Rossi tidak memungkiri bahwa dia terkadang merindukan untuk memacu kuda besi lagi.

"Di samping itu, tidak, tidak apa-apa," jawab Rossi saat ditanya apakah dia merindukan balapan MotoGP. "Karierku sudah sangat panjang dan aku sudah berusaha sampai akhir. Aku berhenti sedikit terlambat, tapi aku tidak peduli sih!"

"Ada waktu-waktu ketika aku sewajarnya merindukannya, ya. Ini wajar kok," sambung pebalap yang pernah membela Honda, Yamaha dan Ducati ini dikutip Crash Idngoal.

"Balapan mobil sangat membantuku. Bukan karena aku melakukannya untuk detoksifikasi, melainkan anda menemukan persis sensasi yang sama. Aku juga menginginkan waktu luang sedikit lebih banyak setelah melakukan 10 atau 12 balapan setahun bukannya 23."

"Sekarang melakukan MotoGP itu total, sepanjang tahun. Sudah banyak perubahan, mereka itu atlet betulan. Aku ingat bulan demi bulan berganti, sekarang tidak," Valentino Rossi menambahkan betcepat.